RAHMAT ALLAH DEKAT ORANG MUKMININ.

عَلِمَ اَنَّ اْلعِبَـادَ يَتَشَوْفُوْنَ اِلٰى ظُهُوْرِ سِرِّ اْلعِنَايَةِ فَقَالَ" يَخْتَصُّ بِرَحْمَتِهِ مَنْ يَشَـاءُ"وَ عَلِمَ اَنَّهُ لَوْ خَلَّاهُمْ وَذٰلِكَ لَوْ تَرَكُوا اْلعَمَلَ اعْتِمَادًا عَلَى اْلأَزَلِ ، فَقَالَ: اِنَّ رَحْمَةَ اللّٰهِ قَرِ يْبٌ مِنَ اْلمُحْسِنِيْنَ.
”Allah Ta'ala sangat mengetahui tentang para hamba yang ingin mendapatkan rahasia karunia Allah, seperti difirmankan Allah bahwa Allah jualah yang menentukan rahmat_Nya bagi siapa yang dikehendaki_Nya. Dan Allah Ta'ala pun mengetahui andaikata mereka dibiarkan, niscaya mereka akan meninggalkan amal ibadahnya karena mereka berserah kepada apa yang telah ditetapkan pada zaman azali. Untuk itu Allah Ta'ala berfirman, ”Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang muhsin.”
Setiap hamba Allah menginginkan anugerah dan rahmat yang banyak bagi Allah Swt. sesuai dengan amal ibadah yang diperlihatkannya kepada Allah. Manusia berlomba-lomba mendapatkannya dengan memperbanyak ibadah serta do'a dan amal saleh, agar segera menerima pemberian Allah yang besar, sesuai dengan harapan dan do'a yang dipanjatkan kepada Allah Swt. Maka berfirmanlah Allah Swt. dalam surat Al Baqarah ayat 105: ”Allah Ta'ala yang menetapkan dengan rahmat_Nya bagi orang yang dikehendaki_Nya.”
Oleh karena rahmat Allah itu meliputi semesta alam, maka Allah Subhana wa Ta'ala pun mengatur semua umat manusia, tidak membiarkan mereka dalam keadaan sesat. Memberi mereka rahmat dan memberikan anugerah_Nya sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan mereka.
Ketetapan Allah Ta'ala bagi manusia telah ada sejak zaman azali. Keputusan dan pemberian Allah tidak bersandar kepada amal ibadah atau kebaikan si hamba. Akan tetapi Allah Ta'ala pun dapat berbuat apa yang Dia kehendaki untuk makhluk_Nya menurut keadaan ibadah dan amal salehnya. Seperti difirmankan Allah dalam surat Al A'raf ayat 56, ”Sesungguhnya rahmat Allah dekat dengan orang-orang muhsinin.” Dalam surat Al An'am, ayat 147 Allah berfirman: ”Jika mereka mendustai ketentuan Allah, katakanlah ”Tuhanmu memiliki rahmat yang sangat luas.”
Allah Swt. menjanjikan rahmat karunia_Nya untuk manusia, sebagaimana Dia pun telah membagikan kepada makhluk lainnya. Rasulullah menjelaskan bahwa Allah Swt. membagikan seratus rahmat_Nya ke muka bumi untuk makhluk_Nya. Satu rahmat ditebarkan di muka bumi ini agar dinikmati oleh seluruh makhluk_Nya. Sedangkan 99 rahmat lagi dianugerahkan kelak di akhirat.
Allah jua yang telah membagi-bagikan rahmat_Nya itu dan menetapkan bagiannya untuk semua makhluk. Syekh Ataillah menjelaskan dalam ungkapannya :
اِلَى اْلمَشِيْـَٔةِ يَسْـتنِدُ كُلُّ شَىْءٍ وَلَا تَسْتَنِدُ هِىَ اِلٰى شَىْءٍ .
”Segala sesuatu tetap bersandar kepada kehendak Allah, Dia tak bersandar kepada sesuatu yang lain.”
Semua yang diciptakan Allah di muka bumi ini terikat dengan ciptaan Allah, oleh karena tak ada sesuatu pun di muka bumi ini yang bersandarkan kemampuan dan kekuatan maupun kehendaknya kepada selain Allah. Sedangkan Allah yang Maha Kuasa dan tidak terikat dengan kekuatan kehendak makhluk. Dia merubah kehendak_Nya.
Adapun pemberian Allah kepada manusia, menyenangkan atau menyusahkan, semuanya rahmat dan anugerah dari Allah jua adanya. Pada setiap pemberian Allah itu terselip hikmah dan rahasia yang tersembunyi kehendak-kehendak khusus dari Allah. Kehendak khusus itu berupa kebahagiaan dan berupa pelajaran yang juga akan menuntun ke arah kebahagiaan.
Sangat baik adalah melakukan ketaatan dan mendekati Allah sebagai suatu kewajiban sambil menanti rahmat dan kasih sayang_Nya. Allah Maha Luas pemberian_Nya dan Maha Luas pula rahmat_Nya.