Basmalah



”Dengan menyebut nama Allâh yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”.
UJUNGNYA MANIS BUNTUTNYA PAHIT.





إِنْ رَغَّبَتْكَ البِدَايَاتُ زَهَّدَتْكَ النِّهَـايَاتُ إِنْ دَعاكَ اِلَيْهَاظَاهِرٌ نَهَـاكَ عَنْهَـا بَطِانٌ.

"Jikalau permulaannya menggembirakan, maka kesudahannya (biasanya) menjemukan. Bila yang lahir mempengaruhimu, maka yang batin akan mencegahmu."

Sesuatu yang nampak mulanya menyenangkan belum tentu akhirnya menyenangkan. Sebab sesuatu sifatnya lahiriah, pasti bercampur dengan barang batil, jelas ataupun samar. Kalau ia samar pasti tidak nampak dengan sepenuhnya, kalau ia jelas, tentu bercampur dan tidak memiliki warna, lalu tidak dapat dibedakan. Sebab gambaran yang seperti di atas bisa jadi ujungnya manis dan buntutnya pahit. Atau sesuatu yang secara lahiriah mampu mempengaruhimu dan engkau mengikutinya, akan tetapi boleh jadi batinmu menolak, karena bertentangan dengan hati kecilmu.

Janganlah tertambat pada pandangan pertama, lihatlah bagaimana kesudahannya. Tidak semua yang lezat pada awalnya, lezat juga kesudahannya. Banyak terjadi sesuatu yang diawali dengan kepahitan pada akhirnya menjadi manis dan lezat.

Seperti sudah diterangkan pada ungkapan sebelum ini bahwasanya memilih kerja itu penting. Pekerjaan pun perlu diikhtiarkan sesuai dengan pilihan dan ukuran. Jangan terkesima karena cerita orang yang enak dan menyenangkan, sebelum mengetahui benar apa yang akan dikerjakan, siapa yang memberi pekerjaan, mampukah saya mengerjakannya.

Sangat penting diseleksi dan disaring, karena pekerjaan apa pun, akan menjelma menjadi darah dan daging kita. Salah kita memilih maka kesudahannya akan menyakitkan. Bekerjalah dan berhati-hatilah, jangan sampai bertentangan dengan batin kita sendiri.

Pekerjaan itupun akan menunjukkan kepada manusia, siapa kita sebenarnya. Bekerja artinya menunjukkan sikap hidup dan keyakinan kita. Bekerja, bukan sekedar penampilan, bukan hanya kebutuhan hidup. sesungguhnya bekerja itu menunjukkan apa dan siapa kita sebenarnya.

Penampilan itupun terikat dengan batin kita. Lahirnya biasanya menunjukkan batiniah. Pakaian yang dikenakan oleh seseorang menampakkan sikap dirinya. Sikap diri menunjukkan batin kita.

Hamba Allah yang saleh hendaklah meyakinkan dirinya, ketika ia bekerja ia harus meletakkan pekerjaan itu sebagai orang yang berada di satu ruang dengan dua belah arah. Lantai pijakannya dan langit-langit tempat ia memandang. Dua arah itu sama pentingnya. Ia tidak bisa meninggalkan yang satu untuk mendapatkan yang lain. Atau memilih lantai dan meninggalkan langit-langit, atau sebaliknya.

Muslim yang saleh dan amanah itu bekerja untuk dua kepentingan seperti gambaran di atas. Dunia dan akhirat itulah wilayah yang sedang dan akan ditempuh oleh hamba Allah yang saleh. Perhatikanlah ungkapan berikut ini, “Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya, dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan kamu akan mati esok."

Itulah hidup yang sebenarnya. Itu pula perjalanan awal yang baik dan akhir yang bahagia.

🙏