NIKMAT DAN AZAB.

اَلنَّعِيْمُ وَاِنْ تَنَوَّ عَتْ مَظَا هِرَهُ اِنَّمَاهُوَ لِشُهُوْدِهِ وَاقْتِرَا بهِ وَاْلعَذَابُ وَاِنْ تَنَوَّ عَتْ مَظَاهِرُهُ اِنَّمََـاهُوَ لِوُجُوْدِ حِجَابِهِ فَسَبَبُ اْلعَذَابِ وُجُوْدُ اْلحِجَابِ وَاِتْمَامُ النَّعِيْمِ بِالنَّظَرِ اِلٰى وَجْهِمِ اْلكَرِيْمِ.
"Kenikmatan yang beraneka ragam itu, adalah kenikmatan ketika melihat Allah dan ber sama-sama dengan-Nya. Azab yang beraneka ragam itu, adalah azab karena adanya hijab yang menghalangi melihat-Nya. Maka sebab tersiksa itu karena adanya hijab, dan sempurnanya nikmat itu adalah karena memandang wajah Allah yang Maha Mulia."
Adalah kenikmatan yang paling tinggi memandang wajah Allah dengan kemuliaan dan kesempurnaan-Nya. Dan azab yang paling tersiksa adalah hijab yang menghalangi makhluk dengan Khalik nya.
Nikmat Allah memang beraneka ragam, sangat banyak dan tiada tara. Hanya orang yang bersyukur sajalah yang dapat merasakan nikmat pemberian Allah di dalam dunia ini, juga kelak di akhirat. Akan tetapi senikmat-nikmat pemberian Allah, tidak ada yang melebihi nikmat memandang Allah kelak di negeri akhirat.
Azab Allah pun beraneka ragam, ada yang berat, ada yang ringan dan ada pula yang sangat ringan. Akan tetapi tidak ada azab yang paling hebat beratnya dari azab tidak dapat memandang wajah Allah karena terhadang oleh dosa maksiat manusia sendiri ketika di dunia. Seakan-akan Allah berpaling dari si hamba sehingga terjadilah tabir penutup antara hamba dengan Tuhan. Itulah siksaan yang maha hebat.
Allah SWT. berfirman dalam surat Al Qiyamah ayat 22 dan 23, : "Wajah-wajah orang yang beriman di waktu itu (hari akhirat) Berseri-seri, kepada Tuhan-nya mereka dapat melihat.".