Basmalah



”Dengan menyebut nama Allâh yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”.
TIDAK ADA HIJAB ANTARA MAKHLUK DENGAN ALLAH.




كَيْفَ يَحْتَجِبُ اْلحَقُّ بِشَيْءٍ وَالَّذِىْ يَحْتَجِبُ بِهِ هُوَ فِيْهِ ظَاهِرٌ وَمَوْجُوٍدٌ حَاضرٌ .

”Bagaimana Allah Ta'ala akan terhijab dengan sesuatu, padahal yang menghijab tampak jelas, sedangkan kehadiran maujudnya pun sangat terang.”

Semua yang nampak di alam raya ini merupakan maujud dari wujud Allah SWT. Semuanya dapat dilihat dengan jelas dan sangat dipahami oleh manusia. Mustahil apabila wujud Allah itu terhadap hijab yang menutup antara makhluk dengan khalik. Dari pandangan ini, maka jelas adanya Allah SWT. selalu hadir di antara hamba-hamba_Nya. Hijab Allah itu adalah cahaya langit dan bumi, kehadiran di tengah-tengah hamba-hamba_Nya adalah pernyataan sifat-sifat Allah sebagai tanda adanya Allah SWT. Hanya orang yang tertutup oleh panggilan hawa nafsu setan sajalah yang tidak mampu memahami kekuasaan Allah di dalam kehidupan langit dan bumi.

Terhijabnya antara abid dengan ma'bud, adalah karena hati sanubari manusia itu sendiri sedang tertutup dari hidayah. Atau akal pikiran manusia belum dapat membaca sesuatu yang tersurat. Melihat segala yang tercipta di alam ini, dan di dalam diri manusia sendiri, tidak hanya dengan mata kepala, akan tetapi mata batin termasuk penglihatan yang dapat membaca segala sesuatu yang berada di balik yang tampak ini.

Di sini hijab adalah diri manusia itu sendiri yang belum mampu melihat sesuatu di balik yang kelihatan, dan sesuatu yang di bawah permukaan. Karena seluruh ciptaan Allah di langit dan di bumi adalah ibarat Kitab terbuka, yang dapat dibaca oleh mata lahir saja. Orang yang dapat membaca maujud Allah dengan mata batinnya, itulah yang dinamakan ulul albab. Allah SWT, menerangkan hal ini dalam surat Ali Imran ayat 190: ”inna fii kholqis-samaawaati wal-ardhi wakhtilaafil-laili wan-nahaari la`aayaatil li`ulul-albaab" (Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal).

Ulul albab adalah orang yang mampu membaca lahir dan batin, yang nampak, dan yang tersembunyi. Mereka itu adalah orang yang disebut dalam Al Qur'anul Karim sebagai orang yang yang sangat dalam ilmunya (arrasikhuna fil 'ilmi) ”Tidak ada yang memahami ta'wil-nya kecuali Allah dan orang-orang yang ilmunya sangat dalam, mereka berkata, ”Kami beriman kepada apa yang diciptakan Allah dan Kitab-kitab-Nya, karena semua ini adalah dari Tuhan kami, dan tak ada yang mau berfikir kecuali Ulul albab.”

Untuk melatih kemampuan melihat apa yang ada di balik peristiwa, maka hamba Allah harus banyak mengerjakan nawafil, tawajjuh, riyadah, mujahadah, dan taqarrub alallah, agar mata hati (basirah)-Nya terbuka, di samping itu terus-menerus memperdalam dan memperluas pengetahuan syari'ah dan akidah Islam, serta ilmu-ilmu yang berkaitan dengan alam semesta dalam rangka mengenal Allah Ta'ala dan seluruh ciptaan-Nya.

🙏