MANUSIA HIDUP ANTARA DUA ALAM..

جَعَلَكَ فِى اْلعَـالَمِ اْلمُتَوَسِّـطِ بَيْنَ مُـلْكِهِ وَمَـكُوْتِهِ لِيُعْلِمَكَ جَلَا لَةَ قَدْ رِكَ بَيْنَ مَخلُوْقَاتِهِ وَاَنَّكَ جَوْهَرَةٌ تَنْطَوِْى عَلَيكَ اَصْدَافُ مُـكَـوَّ نَاتِهِ .
“Allah Ta'ala sengaja menempatkan kalian di alam pertengahan, di antara alam dunia dan alam malakut, agar kalian mengetahui keagungan kedudukanmu di antara makhluk-makhluk-Nya. Bahwa kalian laksana permata dilingkari oleh alam raya ini.”
Allah SWT. telah menciptakan manusia itu dengan sebagus-sebagus bentuk, seperti dijelaskan Allah Ta'ala dalam surat At-Tin. Allah menyempurnakan seluruh bentuk manusia dengan serasi dan indah. Manusia memang diciptakan sempurna rohani dan jasmani lengkap dengan alat-alatnya. Karena kesempurnaan dan kelengkapan melebihi makhluk lainnya, maka manusia disebut dengan nama alal asgar (alam - kosmis-alam kecil). Memang berada di alam tengah-tengah antara alam dunia dan alam malakut. Alam dunia disebut alam syahadah, dan alam malakut disebut alam ghaib.
Kedudukan manusia seperti yang dikehendaki Allah Ta'ala untuk memperlihatkan kepada manusia itu sendiri, bagaimana Allah telah memuliakan manusia itu. Manusia memang tidak sama dengan malaikat dan tidak sama dengan jin dan makhluk lainnya. Manusia memiliki keistimewaan yang di dalam banyak unsurnya berbeda dengan makhluk lainnya. Bukan hanya kesempurnaan dan keagungan ciptaan saja, manusia dimuliakan, akan tetapi manusia juga diberi tanggung jawab untuk melestarikan alam semesta serta menjaga dari kerusakan dan kemusnahannya. Amanah Allah untuk memelihara alam semesta ini pernah ditawarkan kepada makhluk lain seperti gunung dan bukit-bukit yang perkasa, akan tetapi mereka semuanya menolak. Hanya manusia yang sanggup menerima amanah Allah SWT. Allah SWT. menjelaskan hal ini dalam surat Al-Ahzab ayat 72, "Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah kepada langit, bumi, dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya (berat), lalu dipikullah amanah itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat bodoh,"
Abul Abbas Al Mursy mengingatkan, “Semua isi alam ini adalah ibarat seorang budak yang tunduk kepada tuannya, wahai manusia. Padahal kalian hanyalah hamba Allah semata-mata.“
Memang manusia diberi ilmu pengetahuan oleh Allah SWT. mengenal alam semesta ini, diberi kesempatan mengelola dan menghidupkannya bagi kepentingan manusia sendiri dan anak cucu serta masa depannya.
Allah SWT berfirman dalam surat Al Isra' ayat 70, "Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak-cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna."
Al-Wasity menafsirkan ayat dengan penjelasan, bahwa alam seisinya diserahkan kepada manusia agar mereka tidak bingung dan tertipu, dan mempersiapkan mereka alat perlengkapan untuk memperhambakan diri kepada Allah.