ALLAH TIDAK LUPA KEPADA KEPERLUAN HAMBANYA.

كَيْفَ يَكُوْنُ طَلَبُكَ اللَّا حِقِ سَبَبًـا فِىْ عَطَاءِـهِ السَّـابِقِ .
”Bagaimana mungkin permohonanmu yang datang kemudian adalah sebagai sebab pemberian Allah yang telah ditetapkan terlebih dahulu.”
Semua pemberian Allah yang sudah dimohonkan oleh seorang hamba, tidak ada kaitannya dengan sebab musabab. Apa yang telah dianugerahkan oleh Allah kepada para hamba_Nya, adalah izin dan ketetapan Allah yang sudah dipergunakan di masa azali sebelum manusia lahir ke dunia ini.
Allah Swt. tetap memperhatikan hajat dan keperluan hamba-hamba_Nya dan tidak pernah melupakan keperluan para hamba sesaat pun. Allah Swt. adalah Maha Waspada dan senantiasa melindungi umat_Nya sepanjang hayat si hamba.
Apabila kalian menduga bahwa Allah Ta'ala melupakan kalian dan tidak mengurusi hajat atau keperluan kalian, maka dugaan itu tidak sesuai dengan sifat-sifat Allah yang Mengetahui segala sesuatu, Maha pemelihara alam semesta. Allah Ta'ala berfirman:
”Sesungguhnya para hamba_Ku, kamu tidak berkuasa apapun terhadap mereka. Cukuplah kiranya Tuhanmu sebagai penjaga.” (QS. Al Isra' : 65).
Bertambah jelas, bahwasanya ketetapan Allah pada manusia itu tidak berkaitan dengan sebab musabab sesuatu kehendak dari hamba. Segala sesuatu itu hanya berkaitan dengan kudrat dan iradat Allah belaka. Allah yang mengatur dan menetapkan dan Allah Ta'ala juga yang memutuskan segala sesuatu.
جَلَّ حُكْمُ اْلأَ زَلِ اَنْ يَنْضَافَ اِلَى اْلعِلَلِ .
”Maha Agung hukum Allah yang sejak azalinya tidak menyandarkan sesuatu pada sebab musababnya.”
Sejak zaman azali segala sesuatu yang berada di muka bumi, telah ditetapkan oleh Allah Ta'ala. Azali artinya zaman sebelum manusia lahir ke muka bumi ini. Semua yang berada di permukaan bumi telah ditetapkan dalam tatanan yang rapi, dalam undang-undang Allah Ta'ala, yang tidak terikat sebab musabab, mengapa dan bagaimana. Seluruh ketentuan Allah dalam kodrat dan iradat_Nya sudah tertulis di masa azali.